Sistem kopling hidrolik merupakan komponen penting dalam kendaraan karena berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan putaran mesin ke sistem transmisi. Berikut adalah urutan dan penjelasan komponen dalam sistem pemindahan tenaga kopling hidrolik:
Komponen Sistem Kopling Hidrolik
No | Komponen | Fungsi |
---|---|---|
1 | Pedal Kopling | Mengaktifkan sistem kopling hidrolik dengan menekan minyak di dalam master silinder |
2 | Push Rod | Menghubungkan pedal kopling dengan master cylinder |
3 | Master Cylinder | Mengubah tekanan mekanis dari pedal kopling menjadi tekanan hidrolik |
4 | Selang Hidrolik | Menyalurkan fluida hidrolik ke seluruh sistem |
5 | Silinder Pembebas (Release Cylinder) | Menerima tekanan hidrolik untuk menggerakkan garpu pembebas |
6 | Garpu Pembebas (Release Fork) | Menggerakkan bantalan pembebas |
7 | Bantalan Pembebas (Release Bearing) | Menekan pegas diafragma untuk memutuskan hubungan mesin-transmisi |
Urutan Kerja Sistem Kopling Hidrolik
- Pedal Kopling ditekan oleh pengemudi.
- Push Rod meneruskan tekanan ke Master Cylinder.
- Master Cylinder mengubah tekanan mekanis menjadi tekanan hidrolik.
- Tekanan hidrolik disalurkan melalui Selang Hidrolik ke Silinder Pembebas.
- Silinder Pembebas mengaktifkan Garpu Pembebas.
- Garpu Pembebas mendorong Bantalan Pembebas.
- Bantalan Pembebas menekan Pegas Diafragma, yang menyebabkan plat kopling terlepas dari flywheel.
Kelebihan dan Kekurangan Kopling Hidrolik
Kelebihan:
- Penyaluran tenaga mesin dapat dilakukan secara luas.
- Komponen-komponen kopling hidrolik mampu bertahan pada tekanan dan kecepatan tinggi.
- Mampu mengangkat dan menggerakkan beban berat melalui gaya yang kecil.
- Melalui Relief Valve, beban pemompaan yang berlebih akan disalurkan menuju tangki.
Kekurangan:
- Rawan terjadi kebocoran fluida kopling.
Dengan memahami urutan dan fungsi dari masing-masing komponen, diharapkan pemeliharaan sistem kopling hidrolik dapat dilakukan dengan lebih efektif untuk memastikan performa kendaraan yang optimal.