Pertamina, sebagai perusahaan minyak dan gas negara di Indonesia, memiliki sejumlah tangki penyimpanan BBM yang tersebar di berbagai lokasi. Tangki-tangki ini memiliki peran penting dalam penyimpanan dan distribusi bahan bakar minyak. Namun, beberapa insiden kebakaran telah menimpa tangki-tangki ini, menimbulkan pertanyaan tentang keamanan dan integritas infrastruktur Pertamina.
Insiden Kebakaran Tangki Pertamina
Kebakaran tangki kilang Pertamina di Cilacap telah terjadi tujuh kali sejak tahun 1995. Insiden terakhir yang tercatat adalah pada tanggal 14 November 2021, di mana tangki 36T102 yang terbakar itu berisi 31.000 kiloliter Pertalite. Pengamat energi menduga adanya ‘unsur kesengajaan’ dalam kebakaran beruntun ini, mengingat frekuensi dan pola kejadian yang serupa.
Tabel Insiden Kebakaran Tangki Pertamina
Lokasi | Tanggal | Tangki | Isi Tangki | Dugaan Penyebab |
---|---|---|---|---|
Cilacap | 14/11/2021 | 36T102 | 31.000 KL Pertalite | ‘Unsur kesengajaan’ |
Upaya Peningkatan Keamanan
Sebagai respons terhadap insiden-insiden tersebut, Pertamina telah melakukan evaluasi dan investigasi untuk meningkatkan sistem keamanan pada tangki-tangki penyimpanan. Pembangunan tangki baru juga telah dilakukan di 12 lokasi Terminal BBM di Indonesia Timur, dengan total tambahan kapasitas 65.000 KL. Ini merupakan langkah Pertamina dalam memperkuat infrastruktur BBM dan menjamin keamanan pasokan energi di Indonesia.
Kesimpulan
Insiden kebakaran yang berulang pada tangki Pertamina menunjukkan pentingnya pengawasan yang ketat dan sistem keamanan yang canggih untuk infrastruktur vital seperti kilang minyak. Dengan upaya yang dilakukan oleh Pertamina, diharapkan kejadian serupa dapat diminimalisir di masa depan, sehingga keamanan pasokan BBM di Indonesia tetap terjaga.
: BBC News Indonesia
: Pertamina News Release