Kabel Biru Coklat Kuning: Memahami Kode Warna Kelistrikan

Maesha Azhra

Dalam dunia kelistrikan, warna kabel tidak hanya sekedar estetika, melainkan memiliki arti penting yang berkaitan dengan fungsi dan keamanan. Di Indonesia, standar warna kabel diatur berdasarkan PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik) yang mengadopsi dari IEC (International Electrotechnical Commission). Berikut adalah penjelasan komprehensif mengenai arti dari warna-warna kabel listrik, khususnya biru, coklat, dan kuning.

Arti Warna Kabel

Warna Kabel Fungsi
Biru Kabel netral yang bermuatan negatif atau mendekati nol. Fungsi utamanya adalah sebagai acuan yang membawa arus listrik pada sirkuit kembali ke sumber daya asli ketika ada aliran arus yang salah atau berlebih.
Coklat Sebelumnya menggunakan standar warna kuning, kabel L2 sekarang menggunakan standar warna coklat. Biasanya diaplikasikan untuk pengoperasian mesin saja.
Kuning Kabel dengan standar warna kuning digunakan untuk jenis kabel grounding atau kabel arde. Berperan sebagai bentuk pengaman terhadap arus listrik yang tidak stabil atau arus bocor dengan mengirimkannya ke bumi.

Pentingnya Memahami Kode Warna

Memahami kode warna kabel sangat penting untuk keamanan saat memasang, memperbaiki, atau mengganti kabel pada sistem instalasi kelistrikan. Kesalahan dalam penggunaan kabel dapat menyebabkan korsleting yang berpotensi menimbulkan kebakaran atau kerusakan peralatan.

Tips Aman Berurusan dengan Kabel Listrik

  • Selalu pastikan untuk mematikan sumber listrik sebelum melakukan pekerjaan kelistrikan.
  • Gunakan peralatan yang sesuai dan telah teruji keamanannya.
  • Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli kelistrikan jika Anda tidak yakin dengan apa yang Anda lakukan.

Dengan memahami arti dari kode warna kabel, Anda dapat lebih berhati-hati dan bertanggung jawab dalam setiap pekerjaan kelistrikan yang Anda lakukan. Selalu utamakan keamanan dan jangan mengambil risiko jika Anda tidak memiliki pengetahuan yang cukup dalam bidang kelistrikan.

BACA JUGA  Top Timing Avanza 1.3: Panduan Lengkap

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer