Konfigurasi mesin depan penggerak belakang (RWD) telah lama menjadi pilihan populer untuk berbagai jenis kendaraan, terutama karena keseimbangan dan distribusi berat yang baik yang ditawarkannya. Namun, seperti setiap sistem, RWD juga memiliki beberapa kelemahan, terutama ketika dilihat dari konstruksinya.
Efisiensi Penyaluran Tenaga
Salah satu kelemahan utama dari sistem RWD adalah efisiensi penyaluran tenaga. Dalam sistem RWD, tenaga harus disalurkan dari mesin di depan melalui transmisi ke as kopel sebelum akhirnya mencapai gardan belakang. Proses ini dapat menyebabkan kerugian mekanis.
Beban pada Roda Depan
Meskipun mesin berada di depan, roda depan pada kendaraan RWD tidak hanya bertugas sebagai kemudi tetapi juga menahan beban saat mengerem. Ini dapat meningkatkan beban pada area kaki-kaki bagian depan, yang berpotensi mempengaruhi usia pakai beberapa komponen, seperti as roda yang lebih mudah termakan usia.
Understeer
Kendaraan dengan sistem RWD cenderung mengalami understeer, yaitu kondisi saat kendaraan tidak mau berbelok sesuai dengan arah kemudi. Hal ini terjadi karena bobot kendaraan yang bertumpu di depan.
Traksi pada Kondisi Menanjak
Saat kendaraan menanjak, bobot akan cenderung bergeser ke belakang, yang membuat roda depan mudah kehilangan traksi. Ini bisa menjadi masalah, terutama pada jalanan licin atau saat kendaraan membawa beban berat.
Berikut adalah tabel yang merangkum kelemahan sistem RWD:
Kelemahan Sistem RWD | Penjelasan |
---|---|
Efisiensi Penyaluran Tenaga | Kerugian mekanis karena proses penyaluran tenaga yang panjang |
Beban pada Roda Depan | Beban berat pada roda depan saat mengerem dan berbelok |
Understeer | Tendensi kendaraan untuk tidak berbelok sesuai arah kemudi |
Traksi pada Kondisi Menanjak | Kehilangan traksi pada roda depan saat menanjak |
Dalam memilih sistem penggerak untuk kendaraan, penting untuk mempertimbangkan kondisi penggunaan dan preferensi pribadi. Meskipun RWD memiliki beberapa kelemahan, banyak penggemar otomotif yang tetap memilih sistem ini karena keunggulan dalam hal keseimbangan dan performa berkendara. Namun, untuk penggunaan sehari-hari, terutama di lingkungan perkotaan dengan banyak tantangan lalu lintas, sistem penggerak lain seperti front wheel drive (FWD) mungkin lebih praktis dan efisien.