Motor Tabrak Mobil: Siapa yang Salah?

Maesha Azhra

Kecelakaan lalu lintas antara sepeda motor dan mobil sering kali menimbulkan pertanyaan tentang siapa yang seharusnya bertanggung jawab. Artikel ini akan mengulas secara mendalam tentang berbagai aspek yang terkait dengan kecelakaan tersebut, termasuk hukum yang berlaku, kesalahpahaman umum, dan cara menentukan tanggung jawab.

Hukum dan Peraturan

Kewajiban Menjaga Jarak Aman

Menurut hukum yang berlaku, pengendara yang menabrak kendaraan di depannya dari belakang sering kali dianggap sebagai pihak yang salah karena tidak menjaga jarak aman. Jarak aman ini dimaksudkan untuk memberikan waktu yang cukup bagi pengendara untuk melakukan pengereman mendadak atau menghindar untuk menghindari kecelakaan.

Pengecualian dalam Hukum

Namun, ada beberapa pengecualian di mana pengendara yang menabrak dari belakang bisa tidak dianggap salah, seperti:

  • Keadaan memaksa yang tidak dapat dielakkan
  • Perilaku korban sendiri atau pihak ketiga yang menyebabkan kecelakaan
  • Gerakan orang atau hewan yang tiba-tiba

Penting untuk melakukan investigasi yang mendalam di tempat kejadian perkara (TKP) untuk menentukan secara pasti siapa yang bertanggung jawab.

Kesalahpahaman Umum

Asumsi Otomatis Terhadap Mobil

Dalam masyarakat, seringkali terjadi asumsi bahwa mobil selalu dianggap bersalah dalam setiap kecelakaan dengan kendaraan roda dua. Namun, hal ini tidak selalu benar karena setiap kasus kecelakaan harus dilihat berdasarkan bukti dan kronologis yang jelas.

Tanggung Jawab Pengemudi

Pengemudi, pemilik kendaraan bermotor, dan/atau perusahaan angkutan umum bertanggung jawab atas kerugian yang diderita oleh penumpang dan/atau pihak ketiga karena kelalaian pengemudi.

BACA JUGA  Differential yang Terhubung dengan Propeller Shaft

Cara Menentukan Tanggung Jawab

Investigasi TKP

Petugas kepolisian akan melakukan investigasi di TKP untuk mengumpulkan bukti dan memeriksa saksi. Hal ini dilakukan untuk menentukan tersangka dari kasus kecelakaan tersebut.

Bukti dan Saksi

Bukti dan saksi-saksi yang ada dapat menjadi penentu dalam kasus kecelakaan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui kronologis kejadian dengan jelas.

Upaya Hukum

Jika terdapat kasus kecelakaan dan seseorang merasa tidak bersalah namun dijadikan tersangka, maka dapat dilakukan upaya hukum berupa Pra Peradilan.

Kesimpulan

Dalam kasus kecelakaan antara motor dan mobil, tidak ada jawaban yang pasti tentang siapa yang salah tanpa melihat konteks dan bukti yang ada. Setiap kejadian harus ditangani secara individual dengan mempertimbangkan semua faktor yang terlibat.


Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer