Sistem penggerak kopling hidrolik merupakan komponen penting dalam kendaraan yang berfungsi untuk memutus dan menghubungkan putaran flywheel dengan transmisi. Sistem ini menggunakan fluida minyak kopling untuk meneruskan daya melalui selang hidrolik. Berikut adalah bagian-bagian utama dari sistem penggerak kopling hidrolik:
Komponen Utama
- Pedal Kopling: Bagian yang diinjak pengemudi untuk mengaktifkan mekanisme kopling.
- Push Rod: Batang penekan yang menghubungkan pedal kopling dengan master silinder.
- Master Cylinder: Wadah minyak hidrolik yang memompa fluida saat pedal kopling ditekan.
- Selang Hidrolik: Saluran yang mengalirkan fluida hidrolik dari master silinder ke silinder pembebas.
- Silinder Pembebas (Release Cylinder): Menerima tekanan hidrolik untuk membebaskan kopling.
- Garpu Pembebas (Release Fork): Menggerakkan bantalan pembebas.
- Penutup Kopling (Clutch Cover): Menutupi dan melindungi komponen kopling lainnya.
Cara Kerja
Ketika pedal kopling diinjak, daya akan disalurkan ke push rod yang kemudian menggerakkan piston di dalam master silinder. Fluida hidrolik yang terpompa akan mengalir melalui selang hidrolik menuju silinder pembebas, mendorong garpu pembebas yang akan mengungkit bantalan pembebas, diaphragm spring, pressure plate, dan piringan kopling. Ini menyebabkan plat kopling terlepas dari flywheel, memungkinkan transmisi terbebas dan perpindahan gigi. Saat pedal kopling dilepas, tekanan fluida hilang dan komponen kembali ke posisi semula karena pegas diafragma.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan:
- Penyaluran tenaga mesin dapat dilakukan secara luas.
- Komponen bertahan pada tekanan dan kecepatan tinggi.
- Mampu mengangkat beban berat dengan gaya kecil.
- Relief valve mengatur beban pemompaan yang berlebih.
Kekurangan:
- Rawan terjadi kebocoran fluida kopling[1].
Dengan memahami setiap komponen dan cara kerjanya, pemilik kendaraan dapat melakukan pemeliharaan dan perbaikan sistem kopling hidrolik dengan lebih efektif.
