Toyota Kijang Kapsul adalah salah satu kendaraan yang telah menjadi bagian dari perjalanan banyak keluarga di Indonesia. Dikenal karena kepraktisannya sebagai mobil keluarga, Kijang Kapsul juga menarik perhatian karena konsumsi bahan bakar minyak (BBM) yang ditawarkannya.
Sejarah Singkat
Kijang Kapsul, yang diperkenalkan pertama kali pada tahun 1997, merupakan generasi keempat dari seri MPV Kijang yang populer. Kendaraan ini menggantikan Kijang Super dan berlangsung hingga digantikan oleh Kijang Innova pada tahun 2004.
Spesifikasi Mesin
Kijang Kapsul awalnya menggunakan mesin bensin warisan dari Kijang Super dengan kapasitas 1800cc (kode 7K). Selain itu, generasi ini juga memperkenalkan varian mesin diesel dengan mesin berkode 2L dan kapasitas 2466 cc.
Konsumsi BBM
Konsumsi BBM untuk Kijang Kapsul dengan mesin bensin 1800cc transmisi manual (MT) yang non-EFI dilaporkan sekitar 1 liter untuk 7 km (1:7) di dalam kota dengan BBM jenis Pertalite. Untuk perjalanan luar kota, konsumsi bensinnya bisa mencapai 1:8. Sementara itu, untuk varian diesel, konsumsi bahan bakarnya berada di angka 8-9 km/Liter.
Tabel Konsumsi BBM
Jenis Mesin | Transmisi | Konsumsi BBM (Dalam Kota) | Konsumsi BBM (Luar Kota) |
---|---|---|---|
Bensin 1800cc | Manual (MT) Non-EFI | 1:7 | 1:8 |
Diesel 2466cc | – | 8-9 km/Liter | – |
Kesimpulan
Meskipun tidak bisa dikatakan sebagai kendaraan yang paling irit, Kijang Kapsul tetap menjadi pilihan yang populer di pasar mobil bekas, terutama bagi mereka yang mencari mobil keluarga dengan harga yang terjangkau. Konsumsi BBM yang ditawarkan masih cukup wajar mengingat usia kendaraan yang sudah tidak muda lagi.
Informasi lebih lanjut tentang Kijang Kapsul dan tips pemeliharaan kendaraan dapat ditemukan di sumber yang telah disediakan.