Ketika sebuah kendaraan bermotor dijual, status nomor polisi (nopol) yang terkait dengan kendaraan tersebut perlu diperbarui untuk menghindari tanggung jawab pajak dan hukum yang tidak perlu bagi penjual. Berikut adalah informasi detail dan relevan mengenai maksud dan proses pemblokiran STNK setelah kendaraan dijual.
Maksud Pemblokiran Nopol
Pemblokiran nopol atau STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) adalah proses administratif yang dilakukan untuk mencegah penumpukan pajak progresif pada pemilik lama kendaraan yang telah menjual kendaraannya. Pajak progresif adalah pajak yang meningkat seiring dengan penambahan jumlah kendaraan atas nama yang sama. Jika kendaraan telah dijual tetapi tidak diblokir, maka kendaraan tersebut masih tercatat atas nama pemilik lama dan dapat menambah beban pajak progresif yang harus dibayar.
Proses Pemblokiran STNK
Berikut adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk memblokir STNK:
- Kunjungi kantor Sistem Manunggal Satu Atap (Samsat) di daerah masing-masing.
- Siapkan dokumen yang dibutuhkan:
- Fotokopi KTP pemilik kendaraan
- Surat kuasa bermaterai (jika dikuasakan)
- Fotokopi surat akta penyerahan dan bukti bayar
- Fotokopi STNK/BPKB
- Fotokopi Kartu Keluarga
- Surat pernyataan yang bisa diunduh di situs resmi[1]
- Untuk pemblokiran secara daring, lakukan registrasi di situs Pajak Online Jakarta[2] menggunakan NIK yang tertera pada KTP.
Setelah proses pemblokiran selesai, kendaraan yang telah dijual tidak akan lagi tercatat atas nama pemilik lama, sehingga menghindari penambahan pajak progresif.
Pentingnya Pemblokiran STNK
Pemblokiran STNK sangat penting untuk menghindari masalah hukum dan pajak di masa depan. Tanpa pemblokiran, kendaraan yang telah dijual masih bisa tercatat atas nama pemilik lama dan menimbulkan tanggung jawab pajak serta potensi masalah hukum jika kendaraan tersebut terlibat dalam pelanggaran atau kecelakaan.
Kesimpulan
Status nopol sudah dijual menunjukkan bahwa kendaraan telah berpindah kepemilikan dan pemilik lama perlu memblokir STNK untuk menghindari pajak progresif dan tanggung jawab hukum. Proses pemblokiran ini adalah langkah penting yang harus dilakukan setelah menjual kendaraan untuk memastikan semua tanggung jawab administratif telah diselesaikan dengan benar.